Tuesday, 24 April 2012

Home » , » Pembelajaran Kooperatif (Belajar Kelompok)

Pembelajaran Kooperatif (Belajar Kelompok)

Model pembelajaran kooperatif tumbuh dari suatu tradisi pendidikan yang menekankan berpikir, latihan bertindak secara demokratis dan menghormati perbedaan. Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota yang lain.

Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi seluruh siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, saling mengambil tanggung jawab” (Nur, 2005:1). Model pembelajaran kooperatif membantu siswa untuk mempelajari setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan yang bersifat dasar hingga pemecahan masalah yang lebih kompleks.

Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu belajar satu sama lainnya. Kelompok-kelompok tersebut beranggotakan siswa yang hasil belajarnya tinggi, hasil belajarnya berada pada rata-rata dan hasil belajar rendah; laki-laki dan perempuan; siswa dengan latar belakang suku yang berbeda yang ada di kelas. Kelompok dengan anggota yang heterogen ini akan bekerja sama untuk mencari pemecahan masalah yang diberikan oleh guru.

 Menurut Lie (2002 : 30) unsur-unsur itu pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan kerja kelompok biasa antara lain adalah:
1.    Saling ketergantungan positif
Maksudnya adalah dengan pembelajaran kooperatif siswa yang kurang mampu tidak akan merasa minder karena mereka juga memberikan sumbangan nilai untuk kelompoknya, sedangkan siswa yang lebih pandai tidak akan merasa dirugikan karena teman mereka yang kurang mampu bukan hanya sekedar menumpang, tetapi juga ikut memberikan sumbangan nilai.

2.    Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat dari unsur ketergantungan positif. Setiap siswa akan bertanggung jawab untuk dapat melakukan hal yang terbaik untuk kelompok mereka.

3.    Tatap muka
Setiap anggota kelompok akan diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi serta berinteraksi dengan anggota kelompok yang lain.

4.    Komunikasi antar anggota
Tujuannya adalah agar setiap anggota kelompok dapat memperkaya pengalaman belajar dan perkembangan mental dan emosional para siswa.

5.    Evaluasi proses kelompok
Evaluasi ini bisa dilakukan bisa dilakukan kapan saja, tujuannya adalah untuk mengevaluasi kegiatan belajar kelompok secara kooperatif yang telah dilakukan oleh siswa.

Artikel Terkait :