Friday, 21 September 2012

Home » » Keterampilan Belajar Quantum Learning

Keterampilan Belajar Quantum Learning

Quantum Learning yang berkembang di SuperCamp telah menemukan prinsip-prinsip dan teknik-teknik belajar yang menyenangkan, dengan menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan. Hal ini terbukti dari penelitian Jeannette Vos-Groenendal, seorang instruktur SuperCamp yang menulis Disertasi Doktornya berdasarkan hasil-hasil SuperCamp. Penelitiannya menunjukkan bahwa SuperCamp terbukti sangat berhasil dan harus dipertimbangkan sebagai model replika. Penelitiannya menunjukkan bahwa siswa-siswa yang mengikuti program SuperCamp dengan indeks prestasi (IP) 1,9 atau lebih rendah, rata-rata mendapatkan peningkatan satu poin (DePorter: 2002: 19).
Di SuperCamp, semua kurikulum secara harmonis merupakan kombinasi dari tiga unsur: keterampilan akademis, prestasi fisik dan keterampilan dalam hidup. Yang mendasari kurikulum ini adalah filsafat dasar yaitu pembelajaran akan efektif apabila belajar dapat dan harus menyenangkan. Sehingga metode belajar di SuperCamp yang menghasilkan keterampilan-keterampilan belajar Quantum Learning akan memberikan informasi sebanyak 20% dari SuperCamp dan akan membuat 80% perbedaan dalam cara belajar (DePorter: 2002:12). Keterampilan-keterampilan belajar tersebut adalah sebagai berikut:


1.    Belajar tentang cara belajar

Belajar bagaimana cara belajar adalah bagaimana mempelajari keterampilan-keterampilan belajar yang mendasar, seperti cara mencatat, menghapal dan membaca cepat. Karena keterampilan belajar ini akan dipakai seumur hidup. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar quantum learning yaitu kegiatan seumur hidup yang dapat dilakukan  dengan menyenangkan dan berhasil (De Porter: 2002: 8). Sehingga menimbulkan pergeseran paradigma yang mengubah pemahaman tentang belajar.

2.    Kekuatan Pikiran yang Tak Terbatas
Otak mempunyai tiga bagian dasar, yang seluruhnya dikenal sebagai “otak triune (three in one)” yang terdiri dari batang atau otak reptilia, system limbic atau otak mamalia dan neokorteks atau otak berpikir. Masing-masing bagian otak bertanggung jawab atas fungsi yang berbeda-beda. Kecerdasan yang paling tinggi terletak didalam Neokorteks. Psikolog Howard Gardner (Gardner: 2003: 23) telah mengidentifikasi bergabagi jenis kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis, kecerdasan ruang, kecerdasan musik kecerdasan gerakan badan, kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi. Agar kecerdasan-kecerdasan ini terawat dengan baik, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu: struktur syaraf bagian bawah harus cukup berkembang agar energi mengalir ke tingkat yang lebih tinggi, anak harus merasa aman secara fisik dan emosional dan harus ada model untuk memberikan rangsangan yang wajar (DePorter: 2002: 30).


3.    Kekuatan Ambak (Apa Manfaatnya Bagi Ku)
Segala sesuatu yang ingin dikerjakan harus menjanjikan manfaat bagi kita atau kita tidak akan termotivasi untuk melakukannya. Apa manfaatnya bagi ku (Ambak) kadang-kadang sangat jelas dalam pemikiran kita, dan kadang kita harus mencarinya. Sehingga Ambak dapat didefinisikan sebagai motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (DePorter: 2002: 49). Menciptakan minat adalah cara yang sangat baik untuk memberikan motivasi pada diri demi mencapai tujuan. Ketika menciptakan minat pada suatu subjek, kita sering menemukan bahwa ini menuju pada minat baru, menciptakan rekreasi rantai yang terus-menerus. Ketika kita mulai memilih untuk membuat keputusan denagan penuh keyakinan hal ini dapat melahirkan kekuatan pribadi. Dan kita akan bertanggung jawab atas hidup kita dan mulai mengupayakan agar segalanya terlaksana.

4.    Menata Lingkungan Belajar yang Tepat
Untuk menata lingkungan belajar yang tepat yaitu dengan menciptakan lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental. Karena keadaan pikiran yang ideal untuk belajar secara optimal diciptakan ketika kita mau memperluas zona keamanan dan mencoba hal-hal baru. Caranya yaitu: pikirkan suasana dimana kita dapat berkonsentrasi dengan mudah, gunakan musik khusus yang dapat mengerjakan pekerjaan mental yang melelahkan sambil relaks dan berkonsentrasi. Saran pilihan musik yang dapat digunakan ketika belajar yaitu ketika mempelajari, membaca, belajar dan presentasi gunakan musik Mozart, Andante dan Pachelbel, untuk bersenang-senang gunakan musik keluaran Disney dan untuk music jeda dengan Jazz Kontemporer, dan untuk refleksi gunakan musik gubahan Ray Linch (Deep Breakfast) dan Yanni (Out Of Silence) (DePorter: 2007: 77-78). Dan untuk menata lingkungan belajar yang tepat dengan menggantungkan kalimat-kalimat positif di dinding yang akan menjadi pengingat abadi akan potensi dan kelebihan kita (DePorter: 2002: 75).

5.    Memupuk Sikap Juara
Untuk memupuk sikap juara, pastikan untuk selalu mempunyai sikap positif, dan berpikir segalanya akan segera berubah. Setiap juara mulai belajar segala sesuatu dari setiap kegagalan, dengan kegagalan tersebut kita dapat menuju puncak keberhasilan. Karena kegagalan sama dengan umpan balik dan membawa kepada keberhasilan. Untuk itu diperlukan keahlian dalam latihan dan pengulangan. Dalam setiap situasi, kita dapat membayangkan berbagai macam skenario yang mungkin terjadi, diantanya yaitu pemikiran yang negatif akan melemahkan diri dan pemikiran yang positif akan memberikan semangat. Untuk itu, dalam setiap harapan, harapkan yang terbaik, dan kita akan mendatangkan yang terbaik untuk menjadi kenyataan dengan cara mengontrol kerangka pikiran seperti mengontrol tubuh (De Porter: 2002 89-105).

6.    Menemukan Gaya Belajar
Ada dua kategori utama bagaimana kita belajar: yaitu bagaiman kita menyerap informasi (modalitas) dan bagaimana cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut (Dominasi otak). Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap informasi dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Secara umum menurut DePorter modalitas terdiri dari tiga yaitu: modalitas visual yaitu belajar dengan cara melihat, modalitas Auditorial yaitu belajar dengan mendengarkan dan modalitas kinestetik yaitu belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Sedangkan dominasi otak menurut Anthoni Gregorc (Profesor dibidang kurikulum dan pengajaran di Universitas Conecticut) yaitu ada dua kemungkinan dominasi otak yaitu persepsi konkret dan abstrak dan kemampuan pengaturan secara sekuensial (linier) dan acak (non linier). Atau dapat dipadukan menjadi  kombinasi kelompok perilaku yang disebut gaya berpikir yaitu: sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak konkret dan acak abstrak.

7.    Teknik Mencatat Tingkat Tinggi
Bentuk catatan tradisional biasanya sulit diikuti dan jarang menampilkan intisari permasalahan yang “sebenarnya”. Karena komunikasi yang linier mengharuskan pemikiran memilah semua informasi yang sifatnya beragam, acak, dan rumit. Untuk itu diperlukan teknik mencatat yang tepat. Teknik mencatat yang dianjurkan oleh metode Quantum Learning ada dua yaitu teknik mencatat peta pikiran (Mind Mapp) dan teknik mencatat Catat Tulis Susun. Mind Map pertama kali dikenalkan oleh Tony Buzan., seorang ahli dalam masalah otak. Mind mapping dikenalkan oleh Tony Buzan untuk para siswa dan mahasiswa, kemudian mendapat respon yang sangat bagus dan cepat meluas. Sehingga mind map dapat digunakan hampir disemua bidang kehidupan. Mind mapping merupakan alat bantu dalam mengolah pikiran dan kreativitas, sehingga bekerja dan belajar menjadi lebih efektif.

8.    Menulis dengan penuh percaya diri
Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Ketarampilan menulis dalam Quantum Learning ada dua cara yaitu pengelompkan (Clustering) dan menulis cepat. Pengelompokan (Clustering) adalah suatu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkannya keatas kertas secepatnya, tanpa pertimbangan. Dalam pengelompokan, semua pemikiran diberi peringkat secar merata dengan menciptakan reaksi rantai kreativitas. Sedangkan menulis cepat adalah teknik penulisan yang memberikan kesempatan untuk memilih menulis menulis permata dan mengubahnya menjadi kalimat-kalimat emas. Tahap-tahap proses penulisan yang lengkap menurut metode quantum learning adalah persiapan (mengelompokkan dan menulis cepat), draft-kasar yaitu gagasan dieksplorasi dan dikembangkan, berbagi yaitu seorang rekan membaca draft tersebut dan memberikan umpan balik, memperbaiki, penyuntingan, penulisan kembali dan evaluasi. Dan kiat-kiat untuk memperlancar  penulisan adalah mulailah secepatnya, putralah musik, cari waktu yang tepat, berolahragalah, bacalah apa saja, mengelompok-kelompokkan pekerjaan dan gunakan warna-warna (DePorter: 2002: 179-199).


9.    Upayakan Keajaiban-keajaiban memori

Memori sangat berhubungan dengan usia dan pengalaman hidup. Ada perbedaan antara memori dan daya ingat untuk memahami bagaimana otak menyimpan dan mengingat informasi. Memori menyimpan segala sesuatu dan hanya akan mengingat apa yang diperlukan dan apa yang berarti dalam kehidupan. Dengan menjalani hidup seutuhnya, kita akan menciptakan hubungan-hubungan memori yang baru dan meningkatkan kemampuan untuk mengingat kenyataan-kenyataan, peristiwa-peristiwa, dan informasi-informasi baru. Dengan meningkatkan kemampuan untuk mengingat detail, seseorang mengembangkan kreativitas dan lebih berhasil pada pemecahan  masalah.
 
10.    Melaju dengan kekuatan membaca

Kegiatan membaca sehari-hari biasanya terdiri dari pengamatan atas kata-kata yang dicetak secara mencolok, pemahaman, pemilihan, dan penyimpanan informasi. Dengan mendorong keterampilan membaca, hal ini akan mempermudah kemampuan mental dengan cara menyingkirkan mitos-mitos yang dipercayai tentang membaca. Dengan menggantikan mitos-mitos kuno dengan gagasan-gagasan baru merupakan langkah awal dalam menciptakan keterampilan membaca baru. Untuk menjadi pembaca istimewa ada beberapa kiat yang dapat dilakukan yaitu: mempersiapkan diri, meminimalkan gangguan, duduklah dengan sikap tegak, luangkan waktu beberapa saat untuk menenangkan pikiran, gunakan jari atau benda lain sebagai petunjuk dan lihatlah sekilas bahan bacaan sebelum memulai membaca. Dan untuk memahami materi yang dibaca ada beberapa kiat yang biasa dilakukan yaitu jadilah pembaca aktif, baca gagasannya, bukan kata-katanya, libatkan seluruh indra, ciptakan minat dan buat peta pikiran bahan bacaan tersebut.

11.    Berpikir logis dan kreatif
Orang kreatif selalu ingin tahu, suka mencoba, senang bermain, dan intuitif. Orang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Informasi itu sangat berlimpah dan sangat mudah diperoleh, hingga mengakibatkan laju perubahan dunia sangat cepat. Untuk itu pemecahan masalah adalah kombinasi dari pemikiran logis dan kreatif dengan menggunakan proses pemikiran otak kanan dan otak kiri. Proses kreatif ini mengalir melalui lima tahap yaitu persiapan dengan mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan, inkubasi yaitu mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran, iluminasi yaitu mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan, verifikasi yaitu memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan maslah dan aplikasi yaitu mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut.

12.    Menjadikan Quantum Learning melejit
Dengan tersedianya begitu banyak informasi, seseorang hanya dapat berharap mengetahui sebagian kecil dari satu bagian kecil pengetahuan dan semakin penting juga untuk memahami keterkaitan segala sesuatu. Seperti orang-orang terkenal yang mempunyai otak yang cerdas dan potensi yang tidak terbatas. Untuk itu bertanggungjawablah atas pendidikan dan kehidupan dengan mencari pengetahuan dan pengalaman baru secara aktif. Keterampilan adalah alat-alat yang akan dipergunakan. Dengan konsentrasi dan latihan, kita akan ahli mengunakannya.

Artikel Terkait :