Wednesday 5 September 2012

Home » » Model CLIS Dalam Pembelajaran IPA

Model CLIS Dalam Pembelajaran IPA

Model CLIS dikemukakan oleh Driver di Inggris yang berarti bahwa anak belajar dalam sains. Sains dapat didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah (Rohadi, 2001).

IPA merupakan suatu system of knowing
atau sistem untuk mengetahui alam dan IPA dianggap suatu kumpulan pengetahuan yang berfungsi untuk menjelaskan apa yang diperolehnya. Selanjutnya Rohadi (2001) menyimpulkan bahwa: 1) IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia memahami berbagai gejala alam. Untuk ini diperlukan suatu tata cara tertentu yang sifatnya analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain sehingga keseluruhan membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang objek yang daimatinya, 2) IPA dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia untuk memahami berbagai gaejala alam. Produk ini berupa prinsip-prinsip, teori-teori, hukum-hukum, konsep-konsep maupun fakta yang kesemuanya itu ditunjukan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam, 3) IPA dapat dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap mitologis menjadi sudut pandang ilmiah.

Mata pelajaran Fisika adalah salah satu mata pelajaran sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis deduktif dengan menggunakan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan matematika serta dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri.

Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA), yaitu suatu ilmu yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkapkan gejala rahasia dan hukum semesta. Objek fisika meliputi mempelajari karakter, gejala dan peristiwa yang terjadi atau terkandung dalam benda–benda mati atau benda yang tidak melakukan perkembangan diri.

Artikel Terkait :